Cari

Loading

Rabu, 23 Oktober 2013

Diversifikasi Pangan Lokal, Jateng Budidayakan Minyong


dok.timlo.net/dhefi nugroho
dok.timlo.net/dhefi nugroho
Menteri Pertanian Suswono didampingi Wagub Jateng Heru Sudjatmoko dan Walikota Solo Hadi Rudyatmo saat pencanangan Diversifikasi Pangan Lokal, di Taman Balekambang, Jumat (4/10)


Solo –  Masyarakat diminta untuk mulai melakukan diversifikasi pangan dengan berbasis bahan baku lokal. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi krisis pangan dunia.
Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengungkapkan, meningkatnya jumlah penduduk dunia pada beberapa dekade mendatang mengakibatkan peningkatan kebutuhan pangan dunia. Hal itu menjadi tantangan berat bagi masing-masing negara untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
“Diperkirakan pada 2045 nanti, penduduk dunia menjadi 9 milar jiwa. Kebutuhan pangan akan meningkat menjadi 70 persen,” katanya saat menghadiri Pencanangan Diversifikasi Pangan Lokal di Taman Balekambang, Solo, Jumat (4/10).
Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri kini melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mulai melakukan diversifikasi pangan berbasis pangan lokal. Masyarakat diminta untuk beralih mengkonsumsi makanan pokok selain beras (padi).
“Banyak makanan pokok selain padi di sekitar kita yang bisa dikonsumsi. Di Jawa Tengah sendiri kami mulai membudidayakan bahan lokal seperti minyong (mie-ganyong) dan beras mutiara, yakni campuran antara jagung dan mocaf,” kata Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko.
Bahkan, Heru juga mengajak kepada semua kepala daerah yang ada di Jateng untuk mencanangkan program sehari tanpa makanan beras (padi). “Bisa dimulai dan disosialisasikan, sehari dalam seminggu tanpa makan nasi. Tujuannya untuk mengembangkan diversifikasi berbasis bahan pangan lokal,” terangnya.

Sumber: Timlo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar