BALIGE – Program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) yang sedang
digalakkan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Toba Samosir, Sumatera
Utara Utara, dinilai mampu menghemat pengeluaran belanja keluarga setiap
bulan.
“Pemanfaatan pekarangan rumah dengan menanam aneka jenis
sayuran melalui pengembangan program KRPL bisa menghemat pengeluaran
belanja keluarga hingga Rp400 ribu per bulan,” kata Kepala Kantor
Ketahanan Pangan Kabupaten Toba Samosir Marsarasi Simanjuntak di Balige,
hari ini.
Menurut dia, menanami halaman rumah yang kosong dengan
aneka jenis sayuran, dapat memberikan manfaat ganda, sebab selain
mendapat keuntungan secara ekonomi, juga membuat suasana hijau,
sekaligus meningkatkan keseimbangan ekosistem dan pelestarian
lingkungan.
Saat ini, kata dia, sebanyak 16 Desa pada berbagai
Kecamatan di Kabupaten berpenduduk 205.331 jiwa yang terletak di bagian
tengah provinsi Sumatera Utara itu, sedang mengembangkan Program KRPL,
dengan mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan
produktif yang menghasilkan bahan pangan.
Dikatakannya, model
KRPL dengan pemanfaatan lahan pekarangan tersebut, bertujuan bagi
pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, khususnya sayur-sayuran, sehingga
beban keluarga dalam penyediaan kebutuhan sehari-hari dapat berkurang.
Selain
itu, lanjutnya, guna meningkatkan konsumsi aneka ragam sumber pangan
lokal dengan prinsip gizi seimbang serta mengembangkan kegiatan ekonomi
produktif dan kesejahteraan keluarga menuju masyarakat sejahtera,
sekaligus terwujudnya diversifikasi pangan dan pelestarian tanaman
lokal.
Program percontohan KRPL yang sedang dikembangkan,
menurutnya, direspon dengan sangat baik oleh warga, apalagi didukung
agroklimat di kawasan tersebut yang sangat potensial untuk pengembangan
berbagai komoditi pertanian.
Untuk itu, kata Marsarasi, pada Rabu
(8/5) dijadwalkan Bupati Toba Samosir, Kasmin Simanjuntak akan
melakukan tanam perdana peningkatan ketahanan pangan dan gizi keluarga
melalui pemanfaatan sumberdaya lahan tersedia tersebut di Desa
Tanggabatu Barat, Kecamatan Tampahan.
Desa tersebut, lanjutnya,
merupakan salah satu desa yang ikut melaksanakan peningkatan ketahanan
dan kemandirian serta diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal
dan konservasi sumberdaya genetik pangan dengan menjaga kelestariannya
melalui kebun bibit desa.
Dikatakannya, sejumlah sarana produksi,
seperti bibit sayur Kangkung, Bayam, Sawi, Terong, Cabai dan pupuk
kompos akan diserahkan kepada sejumlah kepala keluarga yang ikut dalam
program KRPL tersebut.
“Pemanfaatan pekarangan ramah lingkungan
dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan serta diversifikasi
pangan berbasis sumber daya lokal menuju peningkatan pendapatan
kesejahteraan masyarakat,” kata Marsarasi.
Editor: SASTROY BANGUN
(dat06/anatara)
Sumber: Waspada Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar