Cari

Loading

Senin, 04 Februari 2013

Bikin Perda untuk Lestarikan Sagu!

Sagu bakar




TERNATE, KOMPAS.com - Para pemerhati pangan lokal di Maluku Utara (Malut) meminta kepada pemerintah daerah (pemda) setempat baik tingkat provinsi maupun kabupaten/ kota mengeluarkan regulasi perlindungan tanaman sagu guna menjaga kelestariannya.   
"Sagu merupakan pangan lokal dan menjadi makanan tradisional masyarakat Malut, untuk itu harus dijaga pelestariannya dengan cara mengeluarkan regulasi mengenai perlindungan tanaman itu," kata seorang pemerhati pangan lokal di Malut, Suratman di Ternate, Kamis (13/12/2012).   
Regulasi perlindungan tanaman sagu tersebut sebaiknya dalam bentuk peraturan daerah (Perda) agar lebih memiliki kekuatan hukum dalam pelaksanaannya. Perda itu bisa dikeluarkan oleh DPRD Provinsi, bisa pula oleh setiap DPRD kabupaten/kota di Malut.
Ia mengatakan, lahan tanaman sagu di Malut disinyalir telah banyak dialihfungsikan, seperti menjadi lahan pertanian untuk transmigran, sehingga kalau tidak ada regulasi yang melindungi keberadaan sagu, maka tanaman itu bisa punah.
Adanya perda perlindungan sagu tersebut juga akan mendorong pemda dan pihak terkait lainnya, termasuk masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan yang sifatnya mendukung pengembangan tanaman sagu.   
Peran tanaman sagu di Malut, kata Suratman, sangat strategis karena selama ini telah menjadi salah satu penopang terciptanya ketahanan pangan di daerah ini, bahkan telah menjadi penolong masyarakat setempat di saat harga beras melonjak.
Masyarakat di Malut selama ini tidak pernah khawatir jika harga beras melonjak atau pasokan beras dari luar Malut, karena mereka sudah terbiasa mengonsumsi sagu sebagai salah satu sumber pangan sehari-hari.
Ia menambahkan, pemda di Malut juga harus terus mendorong penciptaan teknologi pengolahan sagu, termasuk pembuatan makanan dari bahan sagu yang lebih menarik baik dari segi citarasa maupun bentuk, sehingga tetap menarik sebagai sumber pangan bagi masyarakat setempat.
Generasi muda di Malut, terutama anak-anak belakangan ini lebih menyukai produk makanan siap saji dari Negara luar atau kue dari pabrik.
Karena itu, mereka harus didorong untuk menyukai pula pangan lokal dari sagu dengan cara menyajikannya secara menarik dengan citarasa yang enak.

Sumber :
Editor :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar